Perjalanan Tiom ke Balingga (dari tanah merah)
Melanjutkan pengalaman ku dalam satu pekan seru di papua 3Dalam perjalanan lanjutan dari tanah merah menuju balingga, rasanya lutut ini mau lepas, bagaimana tidak, jalan terus menurun dan sangat curam, disamping tebing. Bila tidak hati-hati, celakalah kita. Sedikitnya 2 kali saya kepeleset dan hampir jatuh.
Persis pukul 12.30 WIT, kami tiba di Balingga, yang sedang berupaya untuk mewujudkan pemekaran wilayah menjadi Kab. Puncak Trikora.
Perut sudah terasa sangat lapar, namun di Balingga tidak ada warung satupun yang menjual makanan berat/makanan ringan maupun minuman, sehingga untuk mengisi perut kita, kita harus memasak terlebih dahulu bahan makanan mentah yang kita bawa dari Wamena (apalagi camp Balingga sudah ditinggal oleh Tim sekitar 1 minggu). Saking terasa haus, akhirnya saya mencari drum penampungan air hujan untuk saya minum. Oh….ya setelah diukur kualitas air hujan didaerah Balingga ternyata sehat kok untuk diminum.